Sudah berapa dekat kita dengan Allah, sudah seberapa ikhlas kita beramal kepada Allah. Jangan jangan amal kita tidak diterima oleh Allah. Tentu kita berharap amal kita diterima oleh Allah , tentunya yang sesuai dengan ketentuan Allah.
Kita berharap puasa kita diterima Allah. Dan kita berharap kita masuk dalam Syurga Allah. Kita berharap diri kita termasuk orang yang dirindukan Syurga.
Ibnu Abbas ra, Nabi Muhammad SAW bersabda:
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ
Artinya: “Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Dari hadist ini ada empat golongan yang dirindukan Syurga.
مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحـَائِطٍ مِنْ حِيطَانِ الْمَدِيـنَةِ فَسَمِعَ صَوْتَ إِنْسَـانَيْنِ يُعَذَّبَانِ فِيْ قُبُورِهِمَا فَقَـالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (إِنَّهُمَا لَـ) يُعَذَّبَانِ وَمَـا يُعَذَّبَانِ فِيْ كَبِيْرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى (وَإِنَّهُ لَكَبِيْرٌ)، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، (وَفِيْ رِوَايَةٍ : الْبَوْلِ) وَكَانَ اْلآخَرُ يَمْشِيْ بِالنَّمِيْمَةِ ثُمَّ دَعَا بِجَرِيدَةٍ (رَطْبَةٍ)، (وَفِيْ رِوَايَةٍ: بِعَسِيْبٍ رَطْبٍ) فَكَسَرَهـَا كِسْرَتَيْنِ (وَفِـيْ رِوَايَةٍ: فَشَقَّهـَا نِصْفَيْنِ) فَوَضَعَ عَلَى كُلِّ قَبْرٍ مِنْهُمَـا كِسْرَةً فَقِيلَ لَهُ يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ تَيْبَسَا.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah kebun dari perkebunan Madinah, lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa di dalam kubur, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(Sesungguhnya mereka berdua benar-benar) sedang disiksa, padahal mereka tidak disiksa karena sesuatu yang berat bagi mereka.’ Lalu beliau bersabda, ‘(Tetapi sesungguhnya hal itu adalah dosa besar), adalah salah satu di antara mereka tidak menjaga dirinya dari air kencing, sedangkan yang lainnya adalah seseorang yang selalu mengadu-domba orang lain.’
Lalu Nabi menyuruh untuk mengambil sebuah pelepah yang masih basah, beliau mematahkannya menjadi dua bagian (di dalam satu riwayat: membelahnya menjadi dua bagian), lalu meletakkan satu bagian darinya pada setiap kuburan.’ Dikatakan kepadanya, ‘Wahai Rasulullah! Kenapa baginda melakukan hal ini?’
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Semoga batang tersebut dapat meringankan (adzab) mereka berdua selama pelepah tersebut belum kering.
Persoalan thaharah dan naminah dapat mendatangkan azab kubur. Menjaga lisan, dapat menyebabkan dirindukan Syurga.
Dalam bulan puasa ini saatnya kita saling berbagi, walau hanya dengan satu butir kurma.
Mari kita bantu orang Palestina.
Jangan sampai kita kaya, namun tak bermanfaat.
Umar berkata, ada yang kaya, namun disekitarnya ada orang miskin, lapar, maka orang kaya ini tidak sempurna kayanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”
Berpuasa harus dengan niat yang sempurna. Kita harus menjaga puasa. Jaga mata, telinga dan hal hal yang menghilangkan pahala puasanya.Selanjutnya, anggaplah, takutlah, jangan jangan puasa kita adalah puasa yang terakhir, shalat Shubuh tadi adalah shalat Shubuh yang terakhir.
Dengan demikian akan sungguh sungguh kita beramal.Demikian Taushiah singkat ini, semoga kita termasuk orang yang dirindukan Syurga. Billahi Taufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Dirangkum Enzus
Beri Komentar