KUALA SIMPANG – Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW-BKPRMI) Aceh, Dr. Mulia Rahman, S.Pd.I, MA mengingatkan guru-guru TPA dan remaja masjid agar tidak bersikap apatis atau cuek terhadap politik.
“Mari berpartisipasi pada Pemilu 14 Februari 2024 dengan mengenali calon wakil rakyat dengan visi misi yang jelas untuk umat, membina generasi qurani dan remaja masjid,” kata Dr. Mulia Rahman yang menjadi pembicara utama pada Diskusi Publik yang digelar BKPRMI Aceh Tamiang, Sabtu, 27 Januari 2024.
Mulia Rahman juga mengingatkan agar jangan salah memilih, apalagi menjadi bagian dari mereka yang menerima sogokan.
“Edukasilah para orang tua santri agar menjauhi rishwah/sogokan dan hindarilah membawa pulang uang sogokan ke dalam rumah tangga, karena hal tersebut akan menjadi malapetaka dalam rumah tangga,” kata sosok akademisi tersebut.
Menurutnya, ustadz, ustadzah, dan remaja masjid harus menjadi penyejuk di tengah masyarakat. Mereka diharapkan dapat membujuk orang tua untuk memilih ustadz, ustadzah TPA, dan kader remaja masjid, karena selain memahami agama, mereka juga mengerti perjuangan guru-guru TPA/TPQ yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya berharap mereka akan menjadi wakil-wakil rakyat yang akan memperjuangkan masa depan pendidikan di Aceh, menguatkan syariat Islam, serta membina generasi Aceh berlandaskan Quran dan hadits,” tandas Dr. Mulia Rahman yang juga calon anggota DPD RI dari Aceh.
Ketua BKPRMI Aceh Tamiang, Safaruddin dalam siaran pers-nya menginformasikan, Diskusi Publik tersebut selain menghadirkan pembicara utama Dr. Mulia Rahman juga Ir. H. Muntasir WD, MM, dan H. Teungku Insyafuddin.
Pembicara berikutnya, Ir. Muntasir mengajak masyarakat Aceh, khususnya Aceh Tamiang untuk menanamkan budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai Islam dalam memilih pemimpin atau wakil rakyat.
“Masyarakat Aceh harus mengedepankan budaya ketimuran yang santun, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu hoaks, dan menjadi bagian dari masyarakat yang cerdas dalam memilih wakil rakyat,” kata Muntasir.
Sedangkan pembicara lainnya, Tgk. Insyafuddin selaku tokoh agama juga menekankan perlunya memilih pemimpin dan wakil rakyat yang memahami agama dan nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam.
Diskusi melibatkan 220 peserta, terdiri 110 pemuda remaja masjid dan 110 ustadz/ah TPA/TPQ se-Kabupaten Aceh Tamiang.
“Dengan diskusi ini diharapkan ada berbagai pencerahan yang pada akhirnya bisa tercipta pesta politik yang beretika dan berbudaya,” kata Ketua BKPRMI Aceh Tamiang, Safaruddin.
Beri Komentar